TETESAN KERINGAT DAN AIR MATA
MENUJU PERUBAHAN
Waktu terus berjalan dan roda pun terus
berputar, silih bergantian antara bawah dengan atas, itu mungkin sebuah
kata-kata yang selalu ku ingat didalam pikiranku.
Orang-orang berkata posisi hidup ku
sekarang ada diatas karena mereka berfikir bahwa sebuah kenikmatan yang luar
biasa yang diberikan Allah SWT kepada saya sehingga saya bisa melanjutkan
kuliah di Universitas Padjadjaran. Namun aku berpendapat lain, posisi aku
sekarang malahan masih dibawah sama seperti masa-masa dulu dan aku berfikir
bahwa yang aku dapatkan diwaktu sekarang
ini adalah sebuah kenikmatan sekaligus sebuah cobaan. Mengapa
demikian…….?, dikatakan sebagai nikmat karena tidak semua orang dapat
melanjutkan kuliah apalagi di Unpad, banyak diluar sana beratus-ratus bahkan
beribu-ribu calon mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan, apalagi orang seperti
saya yang penghasilan orang tua pas-pasan, buat makan sehari-hari saja bapak
saya harus banting tulang cari kerjaan kesana sini, apalagi uang buat kuliah
tapi kenyatannya aku bisa kuliah di Universitas Padjadjaran dan mendapatkan
beasiswa bidikmisi. Beasiswa ini sangat membantu sekali, itu terbukti dari awal
uang pendaftaran saja sudah bebas dan mendapatkan biaya hidup lagi, itu adalah
sebuah kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada saya. Selanjutnya
dikatakan sebagai cobaan karena ini semua merupakan tanggung jawab yang sangat
besar bagi saya dan harus dibuktikan dengan sebuah prestasi.
Semua orang dikampungku sudah
mengetahui keadaan ekonomi keluargaku dan mustahil sekali aku bisa kuliah,
jangankan kuliah di perguruan tinggi yang notabennya besar seperti Unpad dan
terkenal dimana-mana, di perguruan tinggi yang kecil saja tidak mungkin bisa.
Sewaktu aku main dengan teman-temanku yang sama-sama sekolah SMA, ada orang tua
yang bertanya tapi ia hanya bertanya kepda teman-temanku saja, orang tua itu
mempertanyakan tentang melanjutkan kuliah setelah tamat SMA, saya merasa sakit
hati sekali dan berfikir mengapa hanya teman-temanku saja yang ditanya mengenai
melanjutkan kuliah, tapi lama-kelamaan saya berfikir juga mungkin orang tua itu
melihat keadaan ekonomi keluargaku yang pas-pasan sedangkan ekonomi
teman-temanku yang lain lebih baik, itu sebabnya orang tua itu tidak menanyakan
masalah kuliah kepdaku. Semenjak kejadian itu saya hanya bisa sabar dan terus
berdo’a kepada Allah SWT supaya masa depan saya diberikan yang terbaik.
Suatu hari disekolah saya ada salah
satu guruku yang memberi tahuku mengenai adanya beasiswa bidik misi untuk
kuliah, beasiswa ini ditunjukkan untuk calon mahasiswa yang dalam segi ekonomi
kurang mampu namun mempunyai prestasi. Selanjutnya guruku tadi menyeleksi
beberapa siswa kelas XII dan setelah diseleksi akhirnya saya masuk. Pada suatu
hari guru saya menunjuk beberapa siswa diantara kami untuk didaftarkan ke
Universitas Padjadjran dan akhirnya saya dan beberapa teman-temanku yang lain
langsung didaftarkan.
Setelah mendengar itu semua, saya
langsung memberitahukan kepada orang tua saya, awalnya orang tua saya tidak
menyutujuinya namun saya terus memberikan penjelasan-penjelasan dan akhirnya
orang tua saya mengijinkan saya untuk melanjutkan kuliah, dan diantara
perkataan-perkataan orang tuaku, ada perkataan yang terus selalu aku ingat dan
menjadikan saya terus bersemangat, yaitu :”Walaupun bapakmu ini hanya seporang
buruh tani yang penghasilannya pas-pasan, namun bapakmu ini tidak akan menyerah
untuk terus berdo’a dan berusaha sekuat tenaga agar kamu dapat menggapai
cita-citamu”. Pada saat itu juga saya langsung meminta do’a kepada ibu dan bapak saya agar saya bisa
kuliah.
Singkat cerita setelah melalui
berbagai macam persoalan mengenai pendaftaran dan lain-lainnya akhirnya sayapun
diterima di Unpad, dari sepuluh orang yang didaftarkan hanya dua orang yang
diterima, yaitu saya dan teman sekelas saya. Ketika saya sedang berada dirumah
tiba-tiba teman saya mengirim pesan kepada saya dan mengucapkan selamat kepada
saya, awalnya saya tidak percaya namun setelah itu guru saya memanggil saya dan
memberitahukan bahwa saya diterima di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran. Pada waktu itupun juga saya langsung bersyukur kepada
Allah SWT, setelah pulang kerumah saya
langsung memberitahukan kepada kedua orang tua saya dan kami semua langsung
terharu dan meneteskan air mata.
Akhirnya semua orang dikampungku
langsung memberi ucapan selamat kepada saya, tapi dari beberapa orang
dikampungku ada saja salah seorang yang tidak senang dan orang itu berkata-kata
kepada saya yang tidak mengenakan hati saya, sayapun merasa sakit hati dan pada
waktu itupun saya langsung menangis dan bapak sayapun mengetahuinya terus ia berkata kepada saya :”Jangan
dengarkan perkataan orang itu tapi kamu harus menjadikan kata-.kata itu sebagai
penyemangat agar kamu kelak bisa membuktikan keberhasilanmu kepada orang itu”.
Setelah mendengarkan nasihat orang tua saya akhirnya sayapun langsung
bersemangat lagi untuk menghadapi masa
depan.
Setelah diterima di Unpad saya
berharap agar saya bisa berprestasi dalam belajar dan kedepannya setelah saya
lulus di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan saya berharap bisa memperbaiki permasalahan
yang banyak sekali menimpa Negara kita khususnya masalah-masalah mengenai
sumber daya manusia, kita tahu banyak wakil rakyat pada masa sekarang ini yang
melanggar aturan, mereka hanya ingin mementingkan dirinya sendiri dan hanya
memperkaya diri sendiri tanpa melihat orang lain disekitarnya. Dengan munculnya
generasi-generasi baru diharapkan bisa memperbaiki masalah itu, saya mengajak
khususnya kepada diri saya sendiri umumya kepada semua generasi muda supaya kita
bersama-sama bisa membangun Negara Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Terakhir
saya berharap setelah lulus dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad
saya bisa mendirikan lapangan pekerjaan dengan tujuan supaya pengangguran di
Indonesia bisa terkurangi. Amiin……...!