Selasa, 12 Februari 2013



TETESAN KERINGAT DAN AIR MATA MENUJU PERUBAHAN
            Waktu terus berjalan dan roda pun terus berputar, silih bergantian antara bawah dengan atas, itu mungkin sebuah kata-kata yang selalu ku ingat didalam pikiranku.
            Orang-orang berkata posisi hidup ku sekarang ada diatas karena mereka berfikir bahwa sebuah kenikmatan yang luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada saya sehingga saya bisa melanjutkan kuliah di Universitas Padjadjaran. Namun aku berpendapat lain, posisi aku sekarang malahan masih dibawah sama seperti masa-masa dulu dan aku berfikir bahwa yang aku dapatkan diwaktu sekarang  ini adalah sebuah kenikmatan sekaligus sebuah cobaan. Mengapa demikian…….?, dikatakan sebagai nikmat karena tidak semua orang dapat melanjutkan kuliah apalagi di Unpad, banyak diluar sana beratus-ratus bahkan beribu-ribu calon mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan, apalagi orang seperti saya yang penghasilan orang tua pas-pasan, buat makan sehari-hari saja bapak saya harus banting tulang cari kerjaan kesana sini, apalagi uang buat kuliah tapi kenyatannya aku bisa kuliah di Universitas Padjadjaran dan mendapatkan beasiswa bidikmisi. Beasiswa ini sangat membantu sekali, itu terbukti dari awal uang pendaftaran saja sudah bebas dan mendapatkan biaya hidup lagi, itu adalah sebuah kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada saya. Selanjutnya dikatakan sebagai cobaan karena ini semua merupakan tanggung jawab yang sangat besar bagi saya dan harus dibuktikan dengan sebuah prestasi.
            Semua orang dikampungku sudah mengetahui keadaan ekonomi keluargaku dan mustahil sekali aku bisa kuliah, jangankan kuliah di perguruan tinggi yang notabennya besar seperti Unpad dan terkenal dimana-mana, di perguruan tinggi yang kecil saja tidak mungkin bisa. Sewaktu aku main dengan teman-temanku yang sama-sama sekolah SMA, ada orang tua yang bertanya tapi ia hanya bertanya kepda teman-temanku saja, orang tua itu mempertanyakan tentang melanjutkan kuliah setelah tamat SMA, saya merasa sakit hati sekali dan berfikir mengapa hanya teman-temanku saja yang ditanya mengenai melanjutkan kuliah, tapi lama-kelamaan saya berfikir juga mungkin orang tua itu melihat keadaan ekonomi keluargaku yang pas-pasan sedangkan ekonomi teman-temanku yang lain lebih baik, itu sebabnya orang tua itu tidak menanyakan masalah kuliah kepdaku. Semenjak kejadian itu saya hanya bisa sabar dan terus berdo’a kepada Allah SWT supaya masa depan saya diberikan yang terbaik.
            Suatu hari disekolah saya ada salah satu guruku yang memberi tahuku mengenai adanya beasiswa bidik misi untuk kuliah, beasiswa ini ditunjukkan untuk calon mahasiswa yang dalam segi ekonomi kurang mampu namun mempunyai prestasi. Selanjutnya guruku tadi menyeleksi beberapa siswa kelas XII dan setelah diseleksi akhirnya saya masuk. Pada suatu hari guru saya menunjuk beberapa siswa diantara kami untuk didaftarkan ke Universitas Padjadjran dan akhirnya saya dan beberapa teman-temanku yang lain langsung didaftarkan.
            Setelah mendengar itu semua, saya langsung memberitahukan kepada orang tua saya, awalnya orang tua saya tidak menyutujuinya namun saya terus memberikan penjelasan-penjelasan dan akhirnya orang tua saya mengijinkan saya untuk melanjutkan kuliah, dan diantara perkataan-perkataan orang tuaku, ada perkataan yang terus selalu aku ingat dan menjadikan saya terus bersemangat, yaitu :”Walaupun bapakmu ini hanya seporang buruh tani yang penghasilannya pas-pasan, namun bapakmu ini tidak akan menyerah untuk terus berdo’a dan berusaha sekuat tenaga agar kamu dapat menggapai cita-citamu”. Pada saat itu juga saya langsung meminta do’a  kepada ibu dan bapak saya agar saya bisa kuliah.
            Singkat cerita setelah melalui berbagai macam persoalan mengenai pendaftaran dan lain-lainnya akhirnya sayapun diterima di Unpad, dari sepuluh orang yang didaftarkan hanya dua orang yang diterima, yaitu saya dan teman sekelas saya. Ketika saya sedang berada dirumah tiba-tiba teman saya mengirim pesan kepada saya dan mengucapkan selamat kepada saya, awalnya saya tidak percaya namun setelah itu guru saya memanggil saya dan memberitahukan bahwa saya diterima di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Pada waktu itupun juga saya langsung bersyukur kepada Allah  SWT, setelah pulang kerumah saya langsung memberitahukan kepada kedua orang tua saya dan kami semua langsung terharu dan meneteskan air mata.
            Akhirnya semua orang dikampungku langsung memberi ucapan selamat kepada saya, tapi dari beberapa orang dikampungku ada saja salah seorang yang tidak senang dan orang itu berkata-kata kepada saya yang tidak mengenakan hati saya, sayapun merasa sakit hati dan pada waktu itupun saya langsung menangis dan bapak sayapun  mengetahuinya terus ia berkata kepada saya :”Jangan dengarkan perkataan orang itu tapi kamu harus menjadikan kata-.kata itu sebagai penyemangat agar kamu kelak bisa membuktikan keberhasilanmu kepada orang itu”. Setelah mendengarkan nasihat orang tua saya akhirnya sayapun langsung bersemangat lagi untuk  menghadapi masa depan.
            Setelah diterima di Unpad saya berharap agar saya bisa berprestasi dalam belajar dan kedepannya setelah saya lulus di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan saya berharap bisa memperbaiki permasalahan yang banyak sekali menimpa Negara kita khususnya masalah-masalah mengenai sumber daya manusia, kita tahu banyak wakil rakyat pada masa sekarang ini yang melanggar aturan, mereka hanya ingin mementingkan dirinya sendiri dan hanya memperkaya diri sendiri tanpa melihat orang lain disekitarnya. Dengan munculnya generasi-generasi baru diharapkan bisa memperbaiki masalah itu, saya mengajak khususnya kepada diri saya sendiri umumya kepada semua generasi muda supaya kita bersama-sama bisa membangun Negara Indonesia menjadi lebih baik lagi.
            Terakhir saya berharap setelah lulus dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad saya bisa mendirikan lapangan pekerjaan dengan tujuan supaya pengangguran di Indonesia bisa terkurangi. Amiin……...!